Komaruddin Hidayat

  • Yani Fitrianihas quoted2 years ago
    Jika kita berhasil menjaga kebersihan hati, berhasillah kita dalam membubung tinggi, kembali ke haribaan-Nya. Jika tidak, jika lepas kendali kita atas jiwa-jiwa rendah kita, malah makin merosotlah keberadaan kita dalam tangga kemanusiaan. Orang seperti ini, bukan saja kapasitas moral-spiritualnya terkebiri, kebahagiaan yang dipikir akan dia peroleh dengan mengumbar nafsu, justru akan makin jauh darinya. Karena sesungguhnya, kebahagiaan terletak dalam ketenangan jiwa, bukan pada benda-benda, kekuasaan, atau popularitas di luarnya yang menjadi barang buruan jiwa angkara murkanya.
  • meldaa0910has quoted2 years ago
    Dalam sebuah ayat Al-Quran, manusia yang gagal mengendalikan jiwa kebinatangannya disebut bersifat seperti binatang ternak, bahkan lebih buruk dari itu.

    Allah

  • Natasja Dwi Santrihas quoted2 years ago
    Sangkan paraning dumadhi.
  • Natasja Dwi Santrihas quoted2 years ago
    “hanya” dengan cara memelihara kebersihan hati saja, akhlak Allah itu sudah akan teraktualisasikan dalam diri kita.
  • ayu maysarahhas quoted2 years ago
    Dalam penulisan buku ini saya banyak berutang kepada para guru dan dosen saya, walaupun di antara mereka itu hanya bisa saya jumpai melalui karya-karyanya. Ketika menulis refleksi tentang jiwa (nafs) dan ruh, saya sangat terinspirasi oleh karya-karya Ibnu Sina dan Imam Ghazali. Salam, doa, dan ucapan terima kasih saya curahkan pula kepada kedua pemikir Islam yang nama dan pengaruhnya tak pernah padam sampai hari ini.

    Secara khusus, ucapan terima kasih dan maaf saya tujukan kepada Carol S. Pearson yang karyanya saya jadikan rujukan utama ketika membahas teori arketipe (prototipe perilaku di dalam jiwa), walaupun sedikit saya modifikasi. Dua bukunya yang banyak saya kutip adalah Awakening The Heroes (1991) dan The Hero Within (1998). Untuk esai tentang kebahagiaan, saya terkesan sekali pada karya Richard Layard, y
  • Muhammad Ridwanhas quotedlast year
    QS Al-Baqarah [2]: 156)
    Dalam spiritualitas Islam (tasawuf atau ‘irfan) perjalanan tersebut meliputi dua busur turun-naik yang membentuk suatu lingkaran utuh.
  • Muhammad Ridwanhas quotedlast year
    esungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Lalu, Kami kembalikan (turunkan) dia ke tempat terendah. (QS Al-Tîn [95]: 4-5)
  • Muhammad Ridwanhas quotedlast year
    Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka, Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya (QS Al-Syams [91]: 7–10)
  • Muhammad Ridwanhas quotedlast year
    (QS Al-Rûm [30]: 30)
    Artinya, “hanya” dengan cara memelihara kebersihan hati saja, akhlak Allah itu sudah akan teraktualisasikan dalam diri kita.
  • Muhammad Ridwanhas quotedlast year
    Nabi bersabda, “Nafsu manusia selalu meronta-ronta untuk dipuasi, bagaikan bayi yang disapih.”
    Dalam hadis lain, Nabi menyatakan:
    “Perut anak Adam tak akan pernah kenyang, kecuali dengan tanah (yakni ketika sudah mati dan dikubur).”
fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)